Ketiga orang tersebut bersama dengan bukti berupa dua ekor ayam dan jam dibawa ke Mapolres Jombang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sementara H, yang juga seorang pensiunan resmi (pejabat publik), hanya bisa membungkuk. Juga saat di ruang Satreskrim polisi Jombang, mantan kepala dinas ini juga memilih tempat di tikungan. Dia mengambil jarak dengan dua aktor lainnya.
"Saat ini kami masih melakukan ujian, termasuk identitas masing-masing dari tiga pelaku yang kami lindungi dari ajang adu ayam bangkok di Kabupaten Perak," kata Kasratreskrim Polres Jombang, AKP Wahyu Norman Hidayat.
Dia mengatakan bahwa perampokan ke dalam permainan melawan ayam berasal dari masyarakat informasi yang merasa tidak nyaman dengan aktivitas permainan ini. Selanjutnya, badan seragam coklat melakukan penyelidikan.
Tentunya puluhan orang berkumpul menyaksikan adu sabung ayam dengan jumlah uang yang dipertaruhkan. Tapi begitu mereka mengetahui bahwa polisi tiba, puluhan orang naik dengan kecepatan tinggi.
Namun, kera untuk tiga orang, termasuk mantan kepala inisial H, saat mereka akan berusaha melepaskan diri dari petugas pertama yang ditangkap. "Dari tempat itu, selain mengamankan ketiga pelaku, begitu juga dengan bukti dua ekor ayam dan jam dinding," kata Norman.
